Your Ad Here

Kamis, 12 Agustus 2010

Sukses Adalah Pilihan

“Tuhan tidak pernah bertanya kepada seseorang apakah dia akan menerima hidupnya. Ini bukan pilihan. Anda harus menerimanya. Satu-satunya yang bisa dipilih adalah bagaimana menjalaninya.”
-Henry Ward Beecher-

Mengapa manusia disebut sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan Tuhan lainnya ? Salah satunya adalah karena manusia memiliki kebebasan hati untuk memilih jalan kehidupannya. Manusia
memiliki kemerdekaan hati untuk mengarahkan pilihan jalan hidupnya. Kemerdekaan dan kebebasan hati inilah yang tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk ciptaan Tuhan lainnya.

Sesungguhnya dihadapan setiap manusia telah terbentang dua pilihan jalan kehidupan. Manusia diberikan kebebasan sepenuhnya untuk memilih, apakah kita akan memilih jalan keberhasilan atau kegagalan, memilih jalan kehidupan positif atau kehidupan negatif, memilih memiliki motivasi tinggi atau dikendalikan kemalasan, memiliki keberanian atau ketakutan, dan lain-lain. Kita sendirilah yang menjadi penguasa hati kita sendiri.

Cara kita menggunakan kebebasan untuk memilih akan sangat menentukan kehidupan kita karena setiap pilihan yang kita ambil pasti akan mendatangkan resiko. Jika kita terlalu banyak makan, maka kita mengambil pilihan untuk kelebihan berat badan. Jika kita terlalu boros maka kita mengambil pilihan untuk menjadi bokek. Jika kita malas belajar maka kita mengambil pilihan untuk tidak naik kelas. Jika Anda minum alkohol dan mengemudikan kendaraan, maka Anda membuat pilihan menghadapi resiko tewas atau menewaskan orang lain karena menyebabkan kecelakaan. Bila kita menyakiti orang, kita memilih balasan untuk disakiti. Bila kita tidak memperhatikan orang lain, maka kita memilih untuk tidak diperhatikan oleh orang lain.

Pilihan mengandung resiko. Kita bebas untuk menetapkan pilihan, tetapi setelah kita memilih, pilihan itu akan mengendalikan kita. Kita memiliki pilihan yang sama untuk tidak sama. Kitalah yang memilih. Hidup ini dapat dibandingkan dengan pembuat tembikar yang membentuk tanah liat menjadi apa pun yang ia inginkan. Demikian pula, kita dapat membentuk hidup kita sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Di sebuah ladang yang subur, terdapat 2 buah bibit tanaman yang terhampar. Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku sangat dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, serta kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”

Dan bibit yang pertama inipun tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”

Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan memakannya segera.

Sukses adalah pilihan. Jika kita memilih untuk hidup sukses dan bahagia tentu saja ada harga yang harus kita bayar yaitu kerja keras, kesungguhan, kedisplinan, pantang menyerah, selalu belajar dan belajar, penuh kesabaran, dan ketekunan dalam berjuang.

Sebaliknya jika kita memilih untuk gagal, kitapun akan membayar harganya yaitu kemunduran, kepahitan, penderitaan, depresi, kekalutan, dan sebagainya.

Mengubah pilihan berarti mengubah hidup Anda. Oleh sebab itu beranilah memilih yang terbaik untuk menjadi yang terbaik, jika tidak maka nasib Anda yang akan menjadi taruhannya. Setiap pilihan mengandung resiko, karena setiap pilihan memiliki resiko maka janganlah takut untuk berani memilih hal-hal positif dan hal-hal yang luar biasa dalam kehidupan. Janganlah takut mengambil resiko karena resiko tidak semestinya bahaya dan menghancurkan. Justru manusia yang berani mengambil risiko,dialah yang akan menjadi besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar