Your Ad Here

Rabu, 07 Juli 2010

Bertanggung jawab 100%


Setiap orang menginginkan hasil yang baik dalam hidup ini. Namun demikian terkadang hidup memberikan kepada kita hasil yang sebaliknya, contoh:
- Kita ingin sukses berkarir namun kemudian kita justru kehilangan pekerjaan kita karena krisis ekonomi
- Kita ingin sukses berumahtangga tapi justru pasangan kita tidak pernah mau mengerti tentang kita
- Kita ingin sukses berbisnis tapi ternyata partner kita menipu kita
- Kita ingin mempunyai pendidikan yang tinggi namun karena kondisi ekonomi keluarga maka kita tidak bisa menyelesaikan pendidikan kita
- Kita sudah bekerja keras tapi kita tidak mendapatkan kenaikan penghasilan seperti yang kita harapkan
- Dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya.

Dari contoh-contoh di atas kita bisa melihat bahwa bukannya kita tidak ingin mendapatkan hasil yang baik namun seringkali ada faktor-faktor di luar yang seakan-akan membuat kita tidak mendapatkan hasil yang kita inginkan. Oleh sebab itu dalam banyak kesempatan ketika kita tidak mendapatkan hasil sesuai yang kita inginkan maka mudah sekali untuk kita menyalahkan, membuat alasan, dan membenarkan diri kita.

Ada sebuah cerita menarik yang terjadi di sebuah perusahaan yang menjual makanan anjing. Suatu ketika manager penjualan mengumpulkan seluruh armada penjualannya untuk melakukan evaluasi penjualan. Kemudian manager tersebut bertanya kepada armada penjualannya, “Siapa yang mempunyai kualitas terbaik di negara ini?” Serempak mereka menjawab dengan penuh semangat, “Kita!” Manager bertanya lagi, “Siapa yang mempunyai kemasan terbaik?” Kembali seisi ruangan menjawab kompak ,”Kita!” Kemudian sang Manager bertanya lagi .”Siapa yang mempunyai armada penjualan terbaik?” Mereka menjawab dengan lebih semangat ,”Pasti Kita!” “Lalu kalau begitu kenapa posisi perusahaan kita hanya ada di posisi ke-20 dari 20 perusahaan yang menjual makanan anjing di negara ini?” tanya Manager kepada armada penjualannya. Tiba-tiba seisi ruangan menjadi hening. Setelah hening beberapa saat tiba-tiba dari sudut ruangan terdengar suara yang berkata ,”Ya itu karena anjing-anjing sudah tidak menyukai kita lagi!”

Seperti armada penjualan yang menyalahkan anjing atas hasil penjualan yang mereka dapatkan demikian juga kebanyakan orang. Kebanyakan dari kita sudah terkondisi menyalahkan sesuatu di luar diri kita sendiri ketika kita mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita menyalahkan orangtua kita, atasan kita, teman kita, rekan kerja kita, pasangan hidup kita, cuaca, keadaan ekonomi – siapa pun dan apa pun yang bisa kita jadikan kambing hitam.

Selain menyalahkan, maka banyak orang akan membuat alasan kenapa mereka tidak mendapatkan hasil yang mereka harapkan. Alasan yang sering dipakai diantaranya pendidikan yang rendah, kurang pengalaman, kurang dukungan, dan lain-lain.

Yang terakhir yang sering orang lakukan ketika tidak mendapatkan hasil yang mereka harapkan adalah dengan cara membenarkan diri. Kalau ditanya kenapa teman-temannya sudah sukses, maka jawabnya ,”Kamu tidak tahu dia kan anak orang kaya, punya fasilitas, punya koneksi ya pastilah sukses.” Tapi kalau kita tanya apakah ada orang miskin yang kemudian sukses maka dia juga akan menjawab ,”Ya pasti ada!” Kalau kemudian kita tanya ,”Kenapa orang miskin bisa sukses/” Maka dia akan menjawab ,”Ya sudah jelas karena dia miskin maka mau tidak mau dia harus berjuang keras dan kalau dia berjuang keras maka sudah pasti dia itu sukses.” Kalau kita tanya lagi ,”Kalau begitu kenapa kamu belum sukse?” Maka dia akan segera menjawab ,”Saya kan dari golongan menengah maka semangat saya juga menengah-menengah saja.”

Kenyataannya adalah kita tidak akan pernah menjadi sukses hanya dengan menyalahkan, memberi alasan ataupun membenarkan diri. Kita hanya bisa mencapai kesuksesan besar dalam hidup ini kalau kita mau bertanggung jawab 100%. Bertanggung jawab 100% berarti kita mau mengakui bahwa kita menciptakan semua yang terjadi pada diri kita. Kita adalah penyebab bukan akibat. Hal ini berarti bahwa kita harus berhenti menyalahkan, membuat alasan, dan membenarkan diri. Kita harus berhenti melakukan semua itu selamanya.

Ada sebuah rumus yang sangat sederhana dari Dr. Robert Resnick, seorang psikoterapis di Los Angeles yang semakin memperjelas gagasan tentang bertanggung jawab 100%. Inilah rumus itu:


E + R = O
(Event + Response = Outcome)


Yang artinya, Peristiwa + Reaksi = Hasil. Dari rumus ini kita bisa melihat bahwa ada 2 hal yang mempengaruhi hasil yang kita dapat yaitu peristiwa dan reaksi kita terhadap peristiwa tersebut. Menurut Anda mana yang lebih penting: peristiwanya atau reaksi kita terhadap peristiwa tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita lihat kisah dua orang bersaudara yang berasal dari Toronto. Salah satu dari mereka adalah pemakai obat-obatan terlarang dan pemabuk yang sering mengacaukan keluarganya. Seorang yang lain adalah seorang pengusaha sukses yang dihormati oleh masyarakat dan memiliki keluarga yang bahagia. Banyak orang betanya-tanya mengapa dua bersaudara yang berasal dari orang tua yang sama, dibesarkan dalam lingkungan yang sama, dapat menjadi sangat berbeda.

Orang yang pertama ditanya, “Bagaimana Anda bisa seperti itu? Anda adalah pemakai obat-obatan terlarang dan pemabuk yang selalu mengacau keluarga Anda. Kenapa Anda berbuat demikian?” Ia menjawab, “Ini semua gara-gara ayah saya. Ayah saya adalah pemakai obat-obatan terlarang, pemabuk, dan pengacau keluarga. Jadi saya tidak punya pilihan lain selain mengikuti apa yang sudah ayah saya lakukan.”

Kemudian saudaranya yang sudah menjadi pengusaha sukses juga ditanya, “Bagaimana Anda dapat melakukan segala sesuatu dengan baik?” Dan coba tebak apa jawabnya? “Ayah saya. Ketika saya masih kecil, saya sering melihat ayah saya mabuk dan melakukan banyak hal yang buruk. Oleh sebab itu saya bertekad kalau sudah besar saya akan menjadi seorang pengusaha yang sukses.”

Dari cerita di atas kita bisa melihat dua orang yang mengalami Peristiwa yang sama tetapi masing-masing mempunyai hasil yang berbeda. Yang seorang hidupnya kacau sementara yang lain hidupnya sukses. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa Reaksi kita terhadap sebuah peristiwa jauh lebih penting daripada Peristiwanya sendiri.

Jadi jelas sekali bahwa kita tidak akan pernah mendapatkan hasil yang kita inginkan dengan cara menyalahkan, memberi alasan ataupun membenarkan diri. Jika kita di bawah target atau kegemukan maka semua alasan hebat takkan mengubahnya. Satu-satunya hal yang akan mengubah hasil adalah dengan cara kita mengubah reaksi kita. Milikilah prospek yang lebih banyak, ikuti pelatihan penjualan, ubah penampilan kita, ubah pola makan kita, konsumsi lebih sedikit kalori, dan berlatihlah lebih sering – semua itu adalah hal-hal yang akan menimbulkan perbedaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar